Minggu, 11 Desember 2011

MAKALAH TUJUAN PENGAJARAN (Evaluasi)


BAB I
PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang
Setiap negara tentu mempunyai cita-cita dan tujuan pendidikan warga negaranya. Cita-cita bangsa Indonesia adalah terbentuknya manusia pancasila bagi seluruh warga negaranya. Tujuan pendidikannya telah disajikan dengan cita-cita tersebut.
Semua institusi atau lembaga pendidikan harus mengerahkan segala kegiatan distribusi atau lembaga pendidikan harus mengarahkan segala kegiatan disekolahnya bagi percepatan tujuan itu. Inilah yang disebut dengan tujuan umum pendidikan yang secara ekplisit tertera di garis-garis besar haluan negara.
Semua aparatur pemerintah termasuk petugas-petugas pendidikan harus terlebih dahulu memahami makna dari rumusan tersebut dan menerjemahkannya dalam bentuk rumusan tujuan yang sesuai dengan tingkat dan jenis pendidikan yang diselenggarakan pada lembaga pendidikan. Inilah yang disebut sebagai tujuan instruksional.
Semua tujuan pendirian sekolah harus berakibat atau harus berpedoman kepada tujuan umum atau tujuan pendidikan nasional yang telah disebut.
Selanjutnya, sebagai tindak lanjut dari penjabaran tujuan umum menjadi tujuan instruksional adalah perumusan lain telah disampaikan oleh para ahli bidang studi, sebagai penanggung jawab program kurikuler. Tujuan kurikuler adalah tujuan yang dirumuskan untuk masing-masing bidang studi.
Untuk mengetahui lebih dalam lagi tentang tujuan instrumen kami akan membahas dalam makalah ini.
 B.     Rumusan Masalah
Untuk memperjelas permesalahan tersebut, maka rumusan masalah yang akan kami bahas dalam makalah ini adalah tentang tujuan instruksional.

C.    Tujuan
Makalah ini bertujuan untuk memahami lebih dalam lagi tentang tujuan instrumen dalam pendidikan. Dalam makalah ini kami dari kelompok dua akan membahas lebih jauh dan mendalam tentang tujuan instruksional.
D.    Manfaat
Pembuatan makalah ini diharapkan dapat bermanfaat bagi kita semua khsusunya bagi kita sebagi mahasiswa dan makalah ini dapat memberikan pengetahuan dan wawasan bagi kita semua.

BAB II
TUJUAN PENGAJARAN


A.    Bermacam-Macam Tujuan Pendidikan
Pendidikan dan pengajaran adalah suatu proses yang sadar tujuan. Maksudnya tidak lain bahwa kegiatan belajar-mengajar merupakan suatu peristiwa yang terikat, terarah pada tujuan dan dilaksanakan untuk mencapai tujuan. Tujuan pendidikan dan pengajaran itu sebenarnya berjenjang/bertingkat menurut rumusan secara formal ada beberapa sedang tujuan pendidikan.
Yakni tujuan pendidikan nasional, tujuan instruksional, tujuan kurikuler dan tujuan instruksional:
1.      Tujuan pendidikan nasional adalah tujuan pendidikan yang ingin dicapai pada tingkat nasional.
2.      Tujuan instruksional adalah tujuan pendidikan yang ingin dicapai pada tingkat lembaga pendidikan.
3.      Tujuan kurikuler adalah tujuan pendidikan yang ingin dicapai pada tingkat mata pelajaran atau bidang studi.
4.      Tujuan instruksional atau tujuan pembelajaran, yakni tujuan pendidikan yang ingin dicapai pada tingkat pengajaran.
Melihat 4 macam jenjang tujuan pendidikan seperti di atas, maka dapat dikatakan bahwa tujuan instruksional atau tujuan pengajaran akan senantiasa merupakan tujuan paling awal untuk mencapai tujuan berikutnya.

B.     Tujuan Instruksional
Materi suatu bidang studi tidak mungkin menjadi untuk kata tanpa dipelajari terlebih dahulu, baik yang dipelajari sendiri maupun diajarkan oleh guru. Proses atau kegiatan mempelajari materi ini terjadi pada saat terjadinya situasi belajar-mengajar atau pengajaran (instruksional).
Dari perkataan pengajaran instruksional inilah maka timbul istilah tujuan intruksional. Tujuan instruksinonal adalah tujuan yang menggambarkan pengetahuan, kemampuan, keterampilan dan sikap yang harus dimiliki oleh siswa sebagai akibat dari hasil pengajaran yang dinyatakan dalam bentuk tingkah laku yang dapat diamati atau diukur.
Tujuan instruksional ada dua macam diantaranya yaitu:
1.      Tujuan Intruksional Umum (TIU)
2.      Tujuan Intruksional Khusus (TIK)
Mengenai pengertian tujuan umum pengajaran (TUP) tujuan instruksional umim (TIU) ada beberapa rumusan:
a.       Menurut Sk menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 8/U/1975, TIU diartikan sebagai tujuan-tujuan yang pencapaiannya di bebankan kepada prorangan pengajaran.
b.      Neburut Gene E. Hail dan Howald I-Jones. TIU adalah pernyataan umum mengenai hasil suatu program pengajaran.
Dengan melihat beberapa pengertian seperti tersebut di atas, hasil belajar siswa setelah selesai belajar dan di rumuskan dengan suatu pernyataan yang bersifat umum.
Kemudian untuk membuktikan tercapai tidaknya tujuan umum pengajaran itu, dapat dilihat dari pencapaian tujuan-tujuan yang lebih khusus (TKP/TIK). Dengan demikian yang dimaksud dengan tujuan instruksional khsus adalah penjabaran-penjabaran dari tujuan umum pengajaran, TKP ini lebih bersifat konkret, dalam arti dapat diamati dan dapat di ukur hasilnya.

C.    Merumuskan Tujuan Instruksional
Telah disebutkan bahwa tujuan instruksional adalah tujuan yang menyatakan adanya sesuatu yang dapat dikerjakan atau dilakukan oleh siswa setelah pengajaran. Jadi sebelum adanya pengajaran, siswa tidak mempunyai kemampuan untuk mengerjakan ataupun melakukannya.

Untuk merumuskan TUP itu biasanya dengan cara sebagai berikut:
1.      Membuat sejumlah TIU (Tujuan Instruksional Umum) untuk setiap mata pelajaran/bidang studi yang akan diajarkan dalam kurikulum 1975 maupun 1984, TIU sudah ada tercantum dalam buku garis-garis besar program pengajaran. Dalam merumuskan TIU digunakan kata kerja yang sifatnya masih umum dan tidak dapat di ukur karena perubahan tingkah laku masih terjadi di dalam diri manusia.
2.      Dari masing-masing TIU dijabarkan menjadi sejumlah TIK yang rumusannya jelas, khusus, dapat dimengerti, terukur, dan menunjukkan perubahan tingkah laku. Sedangan untuk merumuskan tujuan instruksional khusus dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
a.       Berpusat pada perubahan tingkah laku siswa.
b.      Mengkhususkan dalam bentuk-bentuk terbatas (hanya satu jenis tingkah laku).
c.       Eanstis bagi kebutuhan perkembangan siswa tersebut.
Rumusan TIK yang lengkap memuat tiga komponen, yaitu:
1)   Tingkah laku akhir (terminal behavior).
2)      Kondisi demonstrasi (condition of demonstration or test).
3)      Standar keberhasilan (standar of performance).

D.    Tingkah laku akhir
Tingkah laku akhir adalah tingkah laku yang diharapkan setelah seseorang mengalami proses belajar. Di sini tingkah laku ini harus menampakkan diri dalam suatu perbuatan yang dapat diamati dan diukur.
Contoh:
-          Menuliskan pecahan perintah.
-          Mengalihkan pecahan persepuluhan.
-          Menggambarkan kurva norma.
-          Menceritakan kembali uraian guru.
-          Mejelaskan hasil bacaan dengan kalimat sendiri.
Dan lain-lain yang berwujud kata kerja perbuatan/operasional (Action Verb) yang dapat diamati dan diukur.

E.     Kondisi Demonstrasi
Kondisi demonstrasi adalah komponen TIK yang menyatakan suatu kondisi atau situasi yang dikenakan kepada siswa pada saat ia mendemonstrasikan tingkah laku akhir.
Standar keberhasilan adalah kelompok TIK yang menunjukkan seberapa jauh tingkat keberhasilan yang di tuntut oleh penilai bagi tingkah laku pelajar pada situasi akhir.
Tingkat keberhasilan dapat dinyatakan dalam jumlah maupun prsentase, misalnya:
1.      Dengan 75% betul.
2.      Sekurang-kurangnya 5 dari 10.
3.      Tanpa kesalahan.
Dalam pedoman pelaksanaan kurikulum di jelaskan bahwa dalam kegiatan belajar-mengajar guru di haruskan memperhatikan pula keterampilan tentang prosesnya. Pendekatan ini di sebut dengan istilah pendekatan keterampilan proses. Keterampilan-keterampilan di maksud meliputi keterampilan dalam hal.
a.       Mengamati.
b.      Menginterprestasikan (menafsirkan) hasil pengamatan.
c.       Merabalkan.
d.      Menerapkan konsep.
e.       Merencanakan penelitian.
f.       Melaksanakan penelitian.
g.      Mengkomunikasikan hasil penemuan.
Sesuai dengan tuntutan tersebut maka guru dalam merumuskan tujuan instruksional khusus harus mengandung apa yang dilakukan siswa dalam kegiatan belajar-mengajar.
Tujuan instruksional umum yang termuat sudah dirumuskan dalam satu rumusan yang menjelaskan:
a.       Materi yang dipelajari.
b.      Perilaku mengutarakan hasil.
c.       Proses pencapaiannya.
 
BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Tujuan instruksional adalah tujuan pendidikan yang ingin dicapai pada tingkat pengajaran.
Tujuan instruksional ada dua macam yaitu:
1.      Tujuan instruksional umum (TIU), adalah hasil belajar siswa setelah selesai belajar dan dirumuskan dengan suatu pernyataan yang bersifat umum.
2.      Tujuan instruksional khusus (TIK), adalah penjabaran-penjabaran dari tujuan umum.

B.     Saran
Adapun saran dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:
1.      Diharapkan kita sebagai mahasiswa dan mahasiswi dapat memahami dan mengerti tentang tujuan instruksional.
2.      Diharapkan makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
 
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2007. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Bandung: Bumi Aksara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar